New....... from me!!!!
http://BiologyNeverDies.blogspot.com
Kamis, 25 November 2010
Selasa, 23 November 2010
resume genetika
RESUME LAPORAN GENETIKA
Genetika adalah salah satu cabang dari ilmu Biologi yang mempelajari tentang materi genetic pada makhluk hidup, terutama pada manusia yang menjadi pokok bahasan dalam kebanyakan praktikum yang dilakukan . Salah satu pokok bahasan dalam laporan ini yaitu mengenai imitasi perbandingan genetic yang terbagi dalam dua pokok materi yaitu monohybrid atau persilangan dengan satu sifat beda dan dihibrid yaitu persilangan dengan dua sifat beda. Masing- masing terbagi dalam dominasi sempurna dan dominasi tak sempurna. Pada monohybrid dengan dominasi sempurna menghasilkan ratio fenotip keturunan 3:1 sedangkan dominasi tak sempurna menghasilkan ratio fenotip 1:2:1,lain halnya dengan ratio fenotip untuk dihibrida dominasi sempurnanya menghasilkan ratio fenotip 9:3:3:1 dan dominasi tak sempurna menghasilkan ratio fenotip 1:2:2:4:1:2:1:2:1. Dalam praktikum dilakukan pengujian hipotesis untuk mengetahui apakah hasil atau nilai yang didapatkan sesuai dengan teori atau tidak. Pengujian hasil tersebut diuji dengan memasukkan hasil yang diperoleh dari praktikum ke dalam rumus chi square yaitu :
X2 = (O1-E1)+(O2-E2) . Hipotesis dapat diterima ketika X2 hitung > X2 tabel. Bahasan sel
E1 E2
anjutnya yaitu mengenai karyotipe (karyon = inti; typos = bentuk), jadi karyotype adalah susunan kromosom yang berurutan menurut panjang, jumlah dan bentuk dari sel somatic suatu individu. Dengan mengetahui susunan kromosom maka dapat diamati apakah terjadi kelainan pada individu yang dibuat karyotypenya. Perlu diketahui bahwa penyusunan sel- sel somatic ini berdasarkan susunanya pada saat fase metaphase. Jika terjadi kelainan susunan dari kromosom maka individu mengalami kelainan, salah satu ontoh kelainan yang dialami yatu syndrome klinefelter dengan susunan kromosom sebagai berikut:

Bahasan selanjutnya yaitu mengenai gen terpaut seks dan gen dipengaruhi seks. Gen terpaut seks artinya suatu gen yang terangkai dengan kromosom seks dan meyebabkan suatu sifat yang akan diturunkanjika terdapat gen yang terangkai tersebut. Sehubungan dengan itu ada gen terangkai X dang en terangkai Y. Akan tetapi yang sering terjadi dan banyak ditemukan adalah gen terangkai X yang menyebabkan menyebabkan banyak individu jantan yang mengalami sifat yang diakibatkan gen terngai tersebut. Banyaknya individu jantan mengalami sifat yang demikian karena organisme ini adalah heterogametic yaitu XY, dan kromosom Y bahan genetiknya tidak homolog dengan kromosom X sehingga hanya mempunyi satu alela daam satu lokus dan frekuensi dari alela dapat berubah karena mutasi atau dengan metotic drive dan banyak factor lainnya. Gen yang terpaut seks akan meniimbulkan beberapa sifat yang akan dialami oleh keturunannya salah satu contohnya yaitu buta warna. Gen yang dipengaruhi seks terjadi pada kromosom somatic atau kromosom tubuh dan menimbulkan sifat kelainan pada keturunan contohnya yaitu panjang dan pendeknya jari telunjuk jika dibandingkan dengan jari manis. Bahasan laporan praktikum selanjutnya yaitu berangkai pindah silang . Yang dimaksudkan dengan berangkai yaitu adanya pertautan antar gen dikarenakan letak gen yang begitu dekat. Pertautan itu menyebabkan terjadinya pindah silang materi genetic , pertautan ini biasanya terjadi pada saat meiosos 1 yaitu pada tahap profase tepatnya diakinesis. Pindah silang dibedakan menjadi dua yaitu pindah silang tunggal yang terjadi pada satu tempat dan piindah silang ganda yang terjadi pada dua tempat. Daerah tempat terjadinya pindah silang disebut chiasma. Pembahasan selanjutnya yaitu mengenai alel ganda, pemeriksaan seks kromaatin dan drum stik . Alel ganda adalah adanya alel yang berlebih dalam satu lokus tertentu. Alel ganda dipelajari misalnya untuk mengetahui golongan darah dari individu. Penentuan golongan darah sendiri diketahui dengan ada atau tidak adanya penggumpalan yang terjadi pada apusan darah. Jika suatu apusan darah yang terbagi kedalam tiga daerah perlakuan yaitu perlakuan penetesan anti A, anti B, dan daerah ketiga dengan anti AB. Jika terjadi penggumpalan pada daerah pertama dan daerah ketiga maka termasuk dalam golongan darah A, sedangkan jika terjadi penggumpalan pada daerah ke dua dan daerah ketiga maka termasuk dalam golongan darah B dan jika tidak terjadi penggumpalan pada ketiga daerah tersebut maka termasuk dalamgolongan darah O sedangkan jika penggumpalan terjadi pada ketiga daerah tersebut maka termasuk dalam golongan darah AB. Barr body adalah suatu titik hitam yang tampak pada daerah nucleolus atau anak inti, barr body ini merupakan kromatin seks yang hanya terjadi pada perempuan saja, yang sebenarnya merupakan satu kromosom X yang teraktivasi. Dengan metahui jumlah barr bodi dari individu betina maka kita dapat mengetahui apakah individu tersebut memiliki jumlah kromosom yang sesuai atau tidak. Karena jika barr bodinya lebih dari satu maka kemungkinan besar individu tersebut memiliki jumlah kromosom lebih. Pengamatan drum stick yaitu mengamati suatu bangunan ynang tampak pada membrane nucleus yang tujuannya sama dengan pengamatan barr body yaitu mengatahui apakah individu tersebut normal atau tidak. Jika drum stik terdapat pada individu jantan maka individu tersebut tidak normal karena drum stik hanya terdapat pada individu betina. Preparat yang dipakaiuntuk mengamati barr bodi adalah apusan sel epitel mulut sedangkan untuk pengamatan drum stik digunakan apusan darah. Bahasan selanjutnya yati mengenai cakram genetika dengan data diambil dari mahasiswa dan mahasiswi angkatan 2008, dengan datanya berdasarkan pada lidah yang menggulung atau tidak, telinga menggantung atau tidak dan dikelompokkan lagi berdasarkan jenis kelamin. (Dari berbagai sumber)
TAKSONOMI HEWAN Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Taksonomi Hewan REPTIL Kapuas Mud Snake oleh MASNI HARTINI G1A 008 029 UNIVERSITAS MATARAM FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM STUDI BIOLOGI MATARAM 2010 Kapuas Mud Snake (Ular Lumpur Kapuas) Enhhydris gyii Klasifikasi Kerajaan: Animalia Filum: Chordata Kelas: Reptilia Ordo: Squamata Upaordo: Serpentes Famili: Colubridae Upafamili: Homalopsinae Genus: Enhydris Spesies: E. gyii Nama binomial Enhydris gyii Murphy, Voris and Auliya, 2005 Enhhydris gyii adalah salah satu jenis ular berbisa, akan tetapi memiliki kemampuan seperti bunglon yaitu dapat merubah warna tubuhnya atau yang disebut sebagai mimikri. Ular ini ditemukan di daerah sungai Kapuas, Pulau Kalimantan. Hewan ini ditemukan oleh seorang peneliti ahli reptil dari the Zoologisches Forschungsmuseum Alexander Koenig, Jerman yaitu Dr. Mark Auliya, dengan dua rekannya peneliti dari AS yaitu John Murphy dan Harold Voris dari Field Museum of Natural History, Chicago yang sedang terlibat dalam proyek penelitian World Wildlife Fund (WWF) di daerah Kalimantan. Ketika menemukan ular ini, tidak ada anggapan apapun atau tidak ada hal yang spesial dari ular itu. (Anonim1: 2010). Dr. Auliya mengumpulkan dua specimen ular yang berbisa ini sepanjang setengah meter dari lahan basah dan hutan rawa diseputar Sungai Kapuas, Taman nasional Betung Kerihun, Kalimantan Barat dimana WWF mendukung upaya konservasi dan pembangunan berkelanjutan disana. Para ilmuwan menamakan ular ini sebagai Ular Lumpur Kapuas (Enhydris gyii) atau Kapuas Mud Snake(Anonim2.2006). Ular ini berbisa, tapi tidak berbahaya bagi manusia, bisanya itu berfungsi untuk mencerna mangsa yang dimakannya. Jadi seperti enzym pada manusia. Ketika menemukan ular ini, Auliya pun menaruhnya pada sebuah ember berwarna hitam, beberapa saat ketika ia ingin memastikan keberadaan ular dalam ember tersebut, tiba- tiba ular itu telah berubah warna menjadi putih yang pada awalnya berwarna coklat kemerahan. Kemampuan mimikri pada umumnya hanya ditemukan pada bunglon, akan tetapi sejauh ini belum ada penelitian yang melaporkan mengapa hal ini bisa terjadi pada ular berbisa ini. Belum ada peneliti yang mengetahui bagaimana fenomena ini bisa terjadi (Anonim1, 2010). Spekulasi awal dari para peneliti adalah bahwa ular ini Berubah Warna Kalau Diam. Mangsa jenis ular ini adalah ikan dan katak. Walau sama-sama mampu berganti warna seperti bunglon, ular kapuas ini memiliki tujuan yang berbeda. Ular ini mengganti warna kulitnya bukan untuk berkamuflase atau menipu lawan. Ini terbukti dengan pergantian warna yang dilakukannya tidak sesuai dengan tempat di mana ia berada ( Magdalena, 2010). Kemampuan seperti bunglon ini telah diketahui dimiliki oleh beberapa jenis reptil, tetapi ilmuwan sangat jarang menemukan fenomena ini pada ular terutama ular berbisa. Mengapa mereka melakukan perubahan warna hingga saat ini masih menjadi pertanyaan. (Anonim2, 2006). Karena ditemukan di daerah lumpur sungai Kapuas, maka seringkali ular ini disebut sebagai Ular Lumpur Kapuas, namun kini ular itu telah diberi nama menjadi Enhydris gyii. Gyi adalah pakar ular asal Birma yang menyilidiki klasifikasi jenis-jenis ular. Genus Enhydris sendiri terdiri dari 22 spesies, dan hanya dua jenis yang menjelajah. Sedangkan 20 jenis lainnya hanya tinggal di area berdaya jelajah sempit. Ilmuwan percaya ular yang baru ditemukan ini mungkin hanya ada di Daerah Aliran Sungai (DAS) Kapuas (Anonim1: 2010). Dari penemuan ini, dapat diketahui bahwa sebenarnya ada banyak hewan atau spesies baru yang mungkin terdapat di daerah Indonesia ini, apalagi dengan begitu luasnya wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (Anonim1, 2010). Keberadaan spesies baru ini terganggu oleh adahnya pengurangan populasi pohon di kawasan tersebut (Anonim3, 2010). Ciri- ciri Memiliki ciri- ciri yang sama dengan ular pada umumnya taitu mulai dari pernafasan, kulit yang bersisik, maupun indra peglihat yang tidak terlalau berperan. Namun, Ular air berukuran sedang , panjang totalnya bervariasi antara 64 cm hingga 76 cm. (Murphy, Voris and Auliya, 2005 dalam Anonim4, 2010). Sisik dorsal (punggung) berkilau seperti pelangi, tersusun dalam 25 deret di tengah badan (27 di atas leher dan 21 di sekitar anus). Warna di punggung kelabu hitam sampai coklat-merah kehitaman. Masing-masing sisik di punggung dengan bagian tengah (pusat) berwarna kemerahan. Sisik ventral dan empat deret terbawah sisik dorsal berwarna merah terang kecoklatan. warna terang terdapat di 5 hingga 7 deret terbawah sisik dorsal; sedangkan sisik dorsal itu sendiri berjumlah 29-31 deret di tengah badan (Anonim4, 2010). Tidak banyak yang diketahui mengenai peri kehidupan ular ini, selain bahwa ia hidup pada habitat riparian (dataran banjir di sekitar aliran sungai). Sampai dengan saat ini belum banyak spesimen yang tertangkap atau teramati, hingga ia dipublikasikan secara luas pada 27 Juni 2006 kemarin. Sebetulnya spesimen pertama yang terkoleksi dari jenis ini telah berumur lebih dari seabad (tertangkap pada 1897 di aliran S. Kapuas, Kalbar, tanpa lokasi spesifik). Akan tetapi ia tidak dikenali sebagai jenis baru hingga belakangan ini. Pada 1996, Mark Auliya, seorang herpetolog muda dari Jerman, berhasil menangkap dua spesimen lagi dari lokasi yang berbeda di sekitar aliran Kapuas dekat kota Putussibau. Hingga 2003, ketiganya masih dianggap dan dicatat sebagai E. doriae; sebelum pada akhirnya ditelaah ulang dan ditetapkan sebagai spesies baru. Hingga saat ini E. gyii masih dianggap jenis endemik Kalimantan, khususnya aliran Sungai Kapuas, Kalbar. Namun ada pula peneliti yang memperkirakan kemungkinan ditemukannya ular lumpur ini di Sumatra, mengingat pada kala Pleistosen terdapat hubungan yang cukup lama antara sistem sungai di Kalimantan bagian barat dengan sistem sungai di Sumatra tengah. Pada kala ini, permukaan air laut menurun begitu rendah sehingga tercipta hubungan darat antara Sumatra, Semenanjung Malaya dan Kalimantan (Anonim4, 2010). Keistimewaan Satu keistimewaan yang unik dan langka dari ular ini adalah kemampuannya untuk bertukar warna, yang tidak dimiliki oleh ular pada umumnya. Namun sudah bukan merupakan hal yang asing lagi ketika banyak spesie baru asli Indonesia justru ditemukan oleh orang- orang yang notabenenya bukan merupaka orang indonesia. Sangat tragis memang, disaat penduduk asli sibuk dengan hal- hal yang kurang bermanfaat ( Magdalena , 2010). DaftarPustaka Anonim1.2010. Ditemukan Ular Bunglon di Kalimantan http://www.kompas.com/teknologi/news/0606/27/180010.htm diunduh 06 Oktober 2010 Anonim2. 2006. Ditemukan ular Bunglon di Heart of Borneo http://www.mvences.de/p/p2/Vences_B140.pdf diunduh 06 Oktober 2010 Anonim3.2010. Snake displays changing colours http://duniasatwa.dszoo.com/forums/showthread.php?t=10027 diunduh 06 Oktober 2010 Anonim4. 2010. Ular-lumpur Kapuas http://id.wikipedia.org/wiki/Ular-lumpur_Kapuas diunduh 13 Oktober 2010 Magdalena, Merry.2010. Ular Mirip Bunglon Ditemukan di Kalimantan http://www.sinarharapan.co.id/berita/0606/28/ipt01.html diunduh 06 Oktober 2010TAKSONOMI HEWAN Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Taksonomi Hewan REPTIL Kapuas Mud Snake oleh MASNI HARTINI G1A 008 029 UNIVERSITAS MATARAM FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM STUDI BIOLOGI MATARAM 2010 Kapuas Mud Snake (Ular Lumpur Kapuas) Enhhydris gyii Klasifikasi Kerajaan: Animalia Filum: Chordata Kelas: Reptilia Ordo: Squamata Upaordo: Serpentes Famili: Colubridae Upafamili: Homalopsinae Genus: Enhydris Spesies: E. gyii Nama binomial Enhydris gyii Murphy, Voris and Auliya, 2005 Enhhydris gyii adalah salah satu jenis ular berbisa, akan tetapi memiliki kemampuan seperti bunglon yaitu dapat merubah warna tubuhnya atau yang disebut sebagai mimikri. Ular ini ditemukan di daerah sungai Kapuas, Pulau Kalimantan. Hewan ini ditemukan oleh seorang peneliti ahli reptil dari the Zoologisches Forschungsmuseum Alexander Koenig, Jerman yaitu Dr. Mark Auliya, dengan dua rekannya peneliti dari AS yaitu John Murphy dan Harold Voris dari Field Museum of Natural History, Chicago yang sedang terlibat dalam proyek penelitian World Wildlife Fund (WWF) di daerah Kalimantan. Ketika menemukan ular ini, tidak ada anggapan apapun atau tidak ada hal yang spesial dari ular itu. (Anonim1: 2010). Dr. Auliya mengumpulkan dua specimen ular yang berbisa ini sepanjang setengah meter dari lahan basah dan hutan rawa diseputar Sungai Kapuas, Taman nasional Betung Kerihun, Kalimantan Barat dimana WWF mendukung upaya konservasi dan pembangunan berkelanjutan disana. Para ilmuwan menamakan ular ini sebagai Ular Lumpur Kapuas (Enhydris gyii) atau Kapuas Mud Snake(Anonim2.2006). Ular ini berbisa, tapi tidak berbahaya bagi manusia, bisanya itu berfungsi untuk mencerna mangsa yang dimakannya. Jadi seperti enzym pada manusia. Ketika menemukan ular ini, Auliya pun menaruhnya pada sebuah ember berwarna hitam, beberapa saat ketika ia ingin memastikan keberadaan ular dalam ember tersebut, tiba- tiba ular itu telah berubah warna menjadi putih yang pada awalnya berwarna coklat kemerahan. Kemampuan mimikri pada umumnya hanya ditemukan pada bunglon, akan tetapi sejauh ini belum ada penelitian yang melaporkan mengapa hal ini bisa terjadi pada ular berbisa ini. Belum ada peneliti yang mengetahui bagaimana fenomena ini bisa terjadi (Anonim1, 2010). Spekulasi awal dari para peneliti adalah bahwa ular ini Berubah Warna Kalau Diam. Mangsa jenis ular ini adalah ikan dan katak. Walau sama-sama mampu berganti warna seperti bunglon, ular kapuas ini memiliki tujuan yang berbeda. Ular ini mengganti warna kulitnya bukan untuk berkamuflase atau menipu lawan. Ini terbukti dengan pergantian warna yang dilakukannya tidak sesuai dengan tempat di mana ia berada ( Magdalena, 2010). Kemampuan seperti bunglon ini telah diketahui dimiliki oleh beberapa jenis reptil, tetapi ilmuwan sangat jarang menemukan fenomena ini pada ular terutama ular berbisa. Mengapa mereka melakukan perubahan warna hingga saat ini masih menjadi pertanyaan. (Anonim2, 2006). Karena ditemukan di daerah lumpur sungai Kapuas, maka seringkali ular ini disebut sebagai Ular Lumpur Kapuas, namun kini ular itu telah diberi nama menjadi Enhydris gyii. Gyi adalah pakar ular asal Birma yang menyilidiki klasifikasi jenis-jenis ular. Genus Enhydris sendiri terdiri dari 22 spesies, dan hanya dua jenis yang menjelajah. Sedangkan 20 jenis lainnya hanya tinggal di area berdaya jelajah sempit. Ilmuwan percaya ular yang baru ditemukan ini mungkin hanya ada di Daerah Aliran Sungai (DAS) Kapuas (Anonim1: 2010). Dari penemuan ini, dapat diketahui bahwa sebenarnya ada banyak hewan atau spesies baru yang mungkin terdapat di daerah Indonesia ini, apalagi dengan begitu luasnya wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (Anonim1, 2010). Keberadaan spesies baru ini terganggu oleh adahnya pengurangan populasi pohon di kawasan tersebut (Anonim3, 2010). Ciri- ciri Memiliki ciri- ciri yang sama dengan ular pada umumnya taitu mulai dari pernafasan, kulit yang bersisik, maupun indra peglihat yang tidak terlalau berperan. Namun, Ular air berukuran sedang , panjang totalnya bervariasi antara 64 cm hingga 76 cm. (Murphy, Voris and Auliya, 2005 dalam Anonim4, 2010). Sisik dorsal (punggung) berkilau seperti pelangi, tersusun dalam 25 deret di tengah badan (27 di atas leher dan 21 di sekitar anus). Warna di punggung kelabu hitam sampai coklat-merah kehitaman. Masing-masing sisik di punggung dengan bagian tengah (pusat) berwarna kemerahan. Sisik ventral dan empat deret terbawah sisik dorsal berwarna merah terang kecoklatan. warna terang terdapat di 5 hingga 7 deret terbawah sisik dorsal; sedangkan sisik dorsal itu sendiri berjumlah 29-31 deret di tengah badan (Anonim4, 2010). Tidak banyak yang diketahui mengenai peri kehidupan ular ini, selain bahwa ia hidup pada habitat riparian (dataran banjir di sekitar aliran sungai). Sampai dengan saat ini belum banyak spesimen yang tertangkap atau teramati, hingga ia dipublikasikan secara luas pada 27 Juni 2006 kemarin. Sebetulnya spesimen pertama yang terkoleksi dari jenis ini telah berumur lebih dari seabad (tertangkap pada 1897 di aliran S. Kapuas, Kalbar, tanpa lokasi spesifik). Akan tetapi ia tidak dikenali sebagai jenis baru hingga belakangan ini. Pada 1996, Mark Auliya, seorang herpetolog muda dari Jerman, berhasil menangkap dua spesimen lagi dari lokasi yang berbeda di sekitar aliran Kapuas dekat kota Putussibau. Hingga 2003, ketiganya masih dianggap dan dicatat sebagai E. doriae; sebelum pada akhirnya ditelaah ulang dan ditetapkan sebagai spesies baru. Hingga saat ini E. gyii masih dianggap jenis endemik Kalimantan, khususnya aliran Sungai Kapuas, Kalbar. Namun ada pula peneliti yang memperkirakan kemungkinan ditemukannya ular lumpur ini di Sumatra, mengingat pada kala Pleistosen terdapat hubungan yang cukup lama antara sistem sungai di Kalimantan bagian barat dengan sistem sungai di Sumatra tengah. Pada kala ini, permukaan air laut menurun begitu rendah sehingga tercipta hubungan darat antara Sumatra, Semenanjung Malaya dan Kalimantan (Anonim4, 2010). Keistimewaan Satu keistimewaan yang unik dan langka dari ular ini adalah kemampuannya untuk bertukar warna, yang tidak dimiliki oleh ular pada umumnya. Namun sudah bukan merupakan hal yang asing lagi ketika banyak spesie baru asli Indonesia justru ditemukan oleh orang- orang yang notabenenya bukan merupaka orang indonesia. Sangat tragis memang, disaat penduduk asli sibuk dengan hal- hal yang kurang bermanfaat ( Magdalena , 2010). DaftarPustaka Anonim1.2010. Ditemukan Ular Bunglon di Kalimantan http://www.kompas.com/teknologi/news/0606/27/180010.htm diunduh 06 Oktober 2010 Anonim2. 2006. Ditemukan ular Bunglon di Heart of Borneo http://www.mvences.de/p/p2/Vences_B140.pdf diunduh 06 Oktober 2010 Anonim3.2010. Snake displays changing colours http://duniasatwa.dszoo.com/forums/showthread.php?t=10027 diunduh 06 Oktober 2010 Anonim4. 2010. Ular-lumpur Kapuas http://id.wikipedia.org/wiki/Ular-lumpur_Kapuas diunduh 13 Oktober 2010 Magdalena, Merry.2010. Ular Mirip Bunglon Ditemukan di Kalimantan http://www.sinarharapan.co.id/berita/0606/28/ipt01.html diunduh 06 Oktober 2010

MASNI HARTINI
G1A008029
UNIVERSITAS MATARAM
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI BIOLOGI
2009
PEMANFAATAN UBI JALAR SEBAGAI OBAT
BAB I PENDAHULUAN
Pada zaman yang modern ini penduduk dunia banyak dilanda penyakit, mulai dari penyakit yang ringan sampai yang berat. Mereka harus rela mengeluarkan money (uang) yang tidak sedikit untuk mencari obat, ada yang sampai ke luar daerah atau bahkan ke luar negeri sekalipun demi kesehatan dirinya. Inilah hal yang telah lumrah dilakukan penghuni bumi saat ini khususnya di negeri kita Indonesia. Padahal jika diperhatikan dengan seksama, bahwa di Indonesia banyak terdapat tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai obat atau yang sering disebut sebagai tumbuhan herbal. Akan tetapi hanya sedikit dari kita yang sadar akan adanya tumbuhan ini, ketidaksadaran bisa juga dikarenakan kekurangtahuan akan manfaat dari tumbuhan tersebut, tentunya hal ini disebabkan sedikitnya kesadaran untuk mencari ilmu pengetahuan, sehingga tumbuhan yang telah ada tidak dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Tumbuhan herbal yang banyak tumbuh di Indonesia akan tetapi pemanfaatannya hanya sebatas pada kebutuhan perut saja diantaranya adalah ubi jalar. Memang selama ini ubi jalar dikenal sebagai bahan pangan ketiga setelah padi dan jagung, akan tetapi menurut penelitan baru-baru ini ternyata ubi jalar banyak mengandung zat- zat yang berguna sebagai obat berbagai penyakit. Beranjak dari kondisi inilah, maka ubi jalar dijadikan alternative untuk obat berbagai jenis penyakit.
BAB II PEMBAHASAN
A.Ciri tumbuhan ubi jalar
-Taksonomi tumbuhan ubi jalar
Kingdom: | Plantae |
Divisi: | Spermatophyta |
Kelas: | Dicotyledonae |
Ordo: | Convolvulales |
Famili: | Convolvulaceae |
Genus: | Ipomea |
Spesies: | Ipomea batatas |
Perlu diketahui bahwa di Indonesia ubi jalar sering ditanam secara mukibat yaitu dengan penyambungan dengan kangkung hutan. Penyambungan tersebut dapat dilakukan karena ubi jalar memiliki kekerabatan yang dekat dengan kangkung hutan (Ipomea crassicaulus). Penyambungan dilakukan dengan cara kangkung hutan sebagai batang atas dari ubi jalar, penyambungan tersebut bertujuan untuk mendapatkan umbi yang besar dan banyak. Selain itu kerabat dekat ubi jalar yaitu kangkung air (Ipomea aquatica forsk), kangkung darat (Ipomea reptans L. poir). Akan tetapi hanya kangkung hutan yang sampai saat ini ditanam secara mukibat dengan ubi jalar.
-Varietas
Sebenarnya para ilmuan memperkirakan ada sekitar 1000 jenis dari ubi jalar, akan tetapi hanya sedikit yang teridentifikasi yaitu sekitar 142 jenis. Dari jenis- jenis tersebut ada banyak varietas unggul maupun tidak, dan varietas unggul yang ditanam di Indonesia diantaranya yaitu:
- Daya
- Didapatkan dari persilangan antara varietas (kultivar) putri selatan dengan varietas jonggol.
- Hasil yang akan diperoleh antara 25-35 ton per hektar.
- Waktu panen ketika berumur 110 hari dari jangka waktu peneneman.
- Umbi dan permukaan kulit berwarna jingga muda.
- Umbi memiliki rasa manis dan sedikit berair.
- Salah satu varietas yang tahan terhadap penyakit kudis atau scab.
- Prambanan
- .
- Borobudur
- Didapatkian dari persilangan antara varietas daya dengan varietas philippina.
- Hasil yang akan diperoleh antara 25-35 ton per ha.
- Umbi dan permukaan kulit berwarna jingga.
- Waktu panen ketika berumur 120 hari dari jangka waktu penanaman.
- Umbi memiliki rasa yang manis.
- Salah satu varietas yang tahan terhadap penyakit kudis atau scab.
- Mendut
- Didapatkan dari dari klon MLG 12653 introduksi asal IITA, Nigeria tahun 1984.
- Hasil yang akan diperoleh antara 25-50 ton per ha.
- Waktu panen ketika berumur 125 hari dari jangka waktu penanaman.
- Umbi memiliki rasa manis.
- Salah satu varietas yang tahan terhadap penyakit kudis atau scab.
- Kalasan
- Didapatkan dari introduksi dari Taiwan.
- Hasil yang akan diperoleh antara 31,2-42,5 ton/ha atau rata-rata 40 ton/ha.
- Waktu panen ketika berumur 95-100 hari dari jangka waktu penanaman.
- Umbi berwarna orange dan permukaan kulit berwarna cokelat muda.
- Umbi memiliki rasa manis. Ukuran umbi sedang, dan sedikit berair.
- Salah satu varietas yang tahan terhadap hama penggerek ubi (Cylas sp.), dan penanaman dapat dilakukan pada kondisi daerah yang kering maupun basah.
Dikatakan sebagai varietas unggul jika memenuhi syarat- syarat berikut ini:
1. Produksi tinggi, yaitu diatas 30 ton/hektar.
2. Pemanenan pada umur yang pendek, yaitu antara 3-4 bulan.
3. Memiliki rasa umbi yang enak dan manis.
4. Resisten terhadap hama maupun jamur.
5. Memiliki kandungan karotin tinggi, yaitu di atas 10 mg/100 gram.
6. Memiliki serat yang rendah.
3. Syarat tumbuh ubi jalar
1. Iklim
Dapat tumbuh pada daerah 30 derajat lintang utara dan 30 derajat lintang selatan. Sangat cocok tumbuh pada daerah iklim tropik dan ditanam didaerah dengan ketinggian 500-100 di atas permukaan laut. Suhu yang ideal untuk perkembangbiakan ubi jalar yaitu daerah dengan suhu 21-30 derajat celcius, dengan penyinaran 11-12 jam perhari. Curah hujan yang cocok untuk perkembangannya yaitu 750-1500 mm pertahun dengan kelembaban 50%-60%.
2. Tanah
Semua jenis tanah cocok untuk perkembangan ubi jalar, akan tetapi perkembangannya akan optimal pada pada jenis tanah gembur yang banyak mengandung humus.
3.Daerah yang cocok untuk perkembangan
Daerah yang cocok untuk perkembangbiakan ubi jalar yaitu NTB, Bali, Jawa Timur, Sumatera Barat, D.I. Yogyakarta, Jawa Tengah, Lampung, Jawa Barat, Irian Jaya dan yang paling cocok adalah NTB karena didikung oleh kondisi wilayahnya yang tidak terlalu tandus maupun terlalu lembab.
-Daerah asal dan penyebaran ubi jalar
-Daerah asal dan penyebaran ubi jalar
Ubi jalar atau yang sering disebut dengan “Ambon Jamak” di daerah Lombok atau orang Jawa sering menyebutnya dengan sebutan tela rambat, atau bahasa kerennya yaitu sweet potato dan masih banyak lagi nama- nama yang disesuaikan dengan tempat ia berada. Apalagi seperti yang diketahui bahwa Indonesia terbagi menjadi banyak daerah sehingga sangat logis sekali jika di Indonesia ubi jalar memiliki begitu banyak nama. Akan tetapi perlu diketahui bahwa ubi jalar belum memiliki kejelasan darimana ia berasal, namun para ahli botani memperkirakan bahwa ubi jalar berasal dari Selandia Baru, Polinesia, dan Amerika bagian tengah. Dan akhirnya Nikolai Ivanovich Vavilov ahli botani yang berasal dari Soviet mengambil kesimpulan bahwa daerah asal dari ubi jalar adalah Amerika bagian tengah. Menurut perkiraan, bahwa ubi jalar mulai menyebar dari Spanyol dan orang Spanyol-lah yang dianggap paling berjasa dalam penyebaran ubi jalar ke kawasan Asia, terutama di Indonesia. Sekitar tahun1960, ubi jalar sudah ditanam di berbagai daerah di Indonesia. Pusat produksi ubi jalar pada awalnya adalah Jawa Barat yaitu Bogor kemudian meluas ke daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur dan akhirnya pada tahun 1968 Indonesia telah berhasil menjadi produsen terbesar ke-empat ubi jalar di dunia.
-Potensi dan prospek ubi jalar
Banyak negara yang memanfaatkan ubi jalar baik sebagai bahan pangan maupun sebagai bahan industri. Akan tetapi di Indonesia status ubi jalar masih sangat memprihatinkan , ubi jalar masih dipandang sebelah mata. Ubi jalar hanya dimanfaatkan ketika situasi sedang darurat, ubi jalar belum setara dengan padi ataupun jagung. Ubi jalar hanya dimanfaatkan oleh masyarakat yang tinggal di daerah- daerah pedalaman seperti di daerah Maluku dan Irian Jaya. Banyak orang masih beranggapan bahwa ubi adalah makanan khas untuk masyarakat dengan ekonomi pas-pasan. Padahal jika diteliti dari segi nilai gizi maka ubi jalar tidak kalah jika dibandingkan dengan jagung dan padi, tidak hanya sebagai bahan makanan akan tetapi dapat juga dimanfaatkan untuk pakan ternak maupun industri. Bahkan di negara- negara maju seperti di Jepang ubi jalar telah banyak dilirik sebagai bahan makanan yang dijual di tempat- tempat yang mewah dan berkelas. Sedangkan di Amerika ubi jalar sangat diminati daripada kentang yang telah mewabah di Indonesia. Sebagai bahan pangan, ubi jalar telah memenuhi standar nilai gizi apalagi jika dilihat dari jumlah karbohidrat yang terkandung di dalamnya maka padi dan jagung adalah urutan ke dua dan ke tiga setelah ubi jalar. Bahkan pada ubi jalar merah terdapat banyak pro vitamin A, jadi kita tidak perlu bersusah payah meminun tablet vitamin A yang belum tentu rasa tablet tersebut manis, berbeda dengan ubi jalar yang sudah memiliki rasa manis disebabkan kandungan karbohidratnya ditambah lagi adanya pro vitamin A yang terkandung di dalamnya. Selain itu, ubi jalar juga memiliki serat yang tinggi yang dapat mencegah terjadinya penyakit kangker dan ubi jalar juga sangat tahan terhadap kondisi tanah yang kurang baik yang tentunya berakibat pada umbi yang dihasilkan tidak sebaik pada kondisi optimal. Ada tiga jenis ubi jalar yang dilihat berdasarkan warna umbinya yaitu ubi putih, ubi merah, ubi kuning, dan kandungan gizinya dapat dilihat pada tabel berikut:
No. | Kandungan Gizi | Banyaknya dalam: | |||
Ubi Putih | Ubi Merah | Ubi Kuning | Daun | ||
1 | Kalori(kal) | 123,00 | 123,00 | 136,00 | 47,00 |
2 | Protein(g) | 1,80 | 1,80 | 1,10 | 2,80 |
3 | Lemak(g) | 0,70 | 0,70 | 0,40 | 0,40 |
4 | Karbohidrat(g) | 27,90 | 27,90 | 32,30 | 10,40 |
5 | Kalsium(mg) | 30,00 | 30,00 | 57,00 | 79,00 |
6 | Fosfor(mg) | 49,00 | 49,00 | 52,00 | 66,00 |
7 | Zat Besi(mg) | 0,70 | 0,70 | 0,70 | 10,00 |
8 | Natrium(mg) | - | - | 5,00 | - |
9 | Kalium(mg) | - | - | 393,00 | - |
10 | Niacin(mg) | - | - | 0,60 | - |
11 | Vitamin A(SI) | 60,00 | 7.700,00 | 900,00 | 6.105,00 |
12 | Vitamin B1(mg) | 0,90 | 0,90 | 0,10 | 0,12 |
13 | Vitamin B2(mg) | - | - | 0,04 | - |
14 | Vitamin C(mg) | 22,0 | 22,0 | 35,00 | 22,00 |
15 | Air(g) | 68,50 | 68,50 | - | 84,70 |
16 | Bagian yang dapat dimakan (%) | 86,00 | 86,00 | - | 73,00 |
Kandungan gizi dalam tiap 100 gram daun dan ubi jalar
Gambar jenis ubi jalar
Ubi jalar merah
Ubi jalar kuning dan putih
Secara umum, bahwa ubi jalar terbagi menjadi tiga bagian yaitu batang, daun, umbi dan bagian dari ubi jalar yang dapat dimanfaatkan adalah umbi, batang, dan daun. Bagian- bagian dari ubi jalar dapat dilihat pada bagan berikut ini, yaitu:

-Budidaya ubi jalar
A. Penyiapan bibit
Bibit yang akan ditanam berupa stek batang dan usahakan berasal dari varietas unggul agar dapat dihasilkan ubi jalar yang baik. Bibit berumur 2 bulan ,panjang bibit sekitar 20 cm- 25 cm. Jika bibit memiliki daun, maka buanglah sebagian daun agar penguapan dapat berkurang. Bibit juga dapat disimpan, dengan periode penyimpanan maksimal 7 hari.
B. Penyiapan lahan
Lahan yang digunakan dalam menanam diusahakan pada kondisi tanah yang sedang, artinya tanah tidak terlalu basah maupun terlalu kering. Sebelum penanaman, maka lahan digemburkan terlebih dahulu dan dibiarkan 1 minggu agar tanah tidak terlalu padat. Proses selanjutnya yaitu membuat gundukan dengan tinggi 30 cm dan dalam lubang gundukan yaitu 60 cm. Namun sebelum dilbuat gundukan, maka terlebih dahulu lahan dibersihkan dari tanaman- tanaman liar. Akan tetapi jika lahan telah ditanami tumbuha- tumbuhan seperti kacang- kacangan, maka sisa- sisa dari tumbuhan itu dapat ditempatkan dibawah gundukan untuk menambah zat hara dari tanah tersebut.
C Penanaman
Penanaman dilakukan pada saat awal musim hujan agar persediaan air terjaga, atau dapat pula pada awal musim kemarau yang masih mengandung sedikit air. Walaupun memang ubi jalar dapat tumbuh di musim kering, namun hasil yang akan didapatkan akan maksimal jika persediaan air cukup.
Penanaman dapat dilakukan dengan cara tumpang sari, monokultur. Dengan cara monokultur yaitu dibuat parit- parit di kiri dan kanan gundukan, sedangkan dengan cara tumpang sari yaitu dengan cara menyisipkan tanaman lain antar ubi jalar.
-Pemeliharaan tanaman
Pemeliharaan mulai dari pengairan yang cukup, mencabut bibit yang terkena hama agar tanaman yang lain tidak terkena hama dan juga pemupukan dengan dosis yang tepat yaitu 67 kg- 133 kg urea/ha + 66 kg KCl/ha.
-Hama dan penyakit ubi jalar
1.Penggerek batang ubi jalar
Penggerek batang ubi jalar atau bahasa latinnya yaitu Omphisa anastomosalis dengan gejala pembengkakan batang sehingga batang mudah rapuh, daun- daun menjadi layu dan akhirnya produksi dari ubi jalar menurun. Pengendalian hama ini dapat dilakukan dengan cara pergiliran tanaman yang artinya mengganti jenis tumbuhan yang ditanam agar siklus hama terputus. Jika hama telah menyerang tanaman maka perlu juga diberikan zat kimia dengan dosis yang tepat, atau jika hama belum menyeran ubi jalar dengan jumlah banyak maka ubi jalar yang telah terkena dapat dicabut dan diganti dengan yang baru.
2. Hama Boleng atau Lanas ( Cylas formicarius )
Lanas atau yang sering disebut dengan kumbang, umumnya memiliki ciri- ciri sayap dan moncong berwarna biru dan bagian dadanya berwarna merah. Kumbang ini hidup pada permukaan daun dari tanaman ubi jalar. Serangan hama ini dapat diamati pada permukaan dari kulit umbi yang tidak rata. Akan tetapi hama ini dapat diantisipasi dengan cara yang sama dengan hamapenggerek, akan tetapi sebagai tambahan yaitu guludan harus menutupi umbi yang terbuka.
3. Tikus (Rattus rattus )
Hama ini menyerang tanaman yang telah siap panen, menyerang dengan cara memakan umbi dan akhirnya umbi yang telah dimakan tersebut mengalami pembusukan. Hama ini dapat ditanggulangi dengan cara langsung dibunuh jika hama tersebut dalam kuantitas dapat ditangkap atau diracun dengan Ramortal atau racun yang lain yang khusus untuk hewan pengerat, tentunya dengan dosis yang akurat.
Selain diserang hama, ubi jalar juga sering dilanda oleh penyakit diantaranya kudis yang disebaakan oleh jamur (Elsinoe batatas ), gejala yang dapat diamati akibat penyakit ini yaitu daun- daun ubi jalar mengkerut dan hal ini mengakibatkan terganggunya proses fotosintesis dan akhirnya berakibat pada tingkat reproduksi yang rendah. Penaggulangannya sama saja dengan penanggulangan terhadap hama, yaiu adanya rotasi tanaman ditambah dengan penanaman dengan varietas yang resisten terhadap penyakit maupun hama yang menyerang. Selain penyakit kudis, penyakit yang sering dilanda yaitu penyakit layu fusarium akibat dari jamur Fusarium oxysporum. Selain jamur, virus juga dapat menyebabkan penyakit pada ubi jalar, virus yang sering menyerang ubi jalar yaitu Internal cork, Yellow dwarf. Penanggulanganya juga sama saja seperti hama atupun jamur yang menyerang ubi jalar.
-Panen dan pascapanen
Panen
Pemanenan ubi jalar dilaksanakan ketika ubi telah cukup tua, yaitu ketika ubi jalar telah berumur tiga- tiga setengah bulan untuk vatietas umur pendek, dan empat setengah sampai lima bulan untuk varietas umur panjang. Pemanenan dilakukan dengan cara:
v Menentukan ubi jalar yang telah siap untuk dipanen.
v Pangkas bagian batang dan singkirkan batang tersebut dari gundukan, kemudian gali gundukan tersebut.
v Ambil umbi yang telah terlihat, jika dirasa umbi masih ada mak gali gundukan kembali.
v Lahan tanaman ubi dibersihkan dari bagian- bagian ubi yang tertinggal.
v Apabila hasil panen akan disimpan, maka perlu dilakukan pemisahan terhadap ubi yang terkena hama maupun penyakit agar tidak menjangkit umbi yang sehat.
Pascapanen
Pascapanen ubi jalar biasanya dikaitkan dengan penyimpanan ubi jalar.Penyimpanan dilakukan setelah ubi dikeringkan, akan tetapi tidak terlalu kering, pengeringan tersebut damaksudkan agar permukaan dari kulit ubi jalar tidak lembab sehingga jamur tidak berkembang di sana. Tempat yang digunakan untuk menyimpan pun harus kering dan ventilasi udara yang baik.
Pengolahan Pascapanen
Hasil olahan ubi jalar dapat berupa bahan pangan misalnya gaplek ataupun bahan industri. Akan tetapi sampai sekarang ini pengolahan ubi jalar dalam bentuk obat belum ditemukan karena masih minimnya pengetahuan tentang pengolahan ubi jalar sebagai obat, baik dalam bentuk cair maupun dalam bentuk tablet.
-Khasiat ubi jalar
1. Obat penyakit kuning
-Ubi jalar merah direbus dan ditambahkan berbagai rempah- rempah berkhasiat, kemudin airnya diminum.
2. Pengbengkakan
-Ubi jalar merah direbus dan ditambahkan berbagai rempah- rempah berkhasiat, kemudin airnya diminum
3. Rematik
-200 gram ubi jalar merah, 15 gram jahe merah, 10 gram jahe biasa, 5 butir cengkeh, 5 butir kapulaga, 1 jari kayu manis, 5 gram biji pala, 10 butir merica, dan gula secukupnya direbus denga 1.500 cc air hingga tersisa 600 cc. Lalu airnya diminum dan ubinya di makan.
4. Asam urat
200 gram ubi jalar merah, 15 gram jahe merah, 10 gram jahe biasa, 5 butir cengkeh, 5 butir kapulaga, 1 jari kayu manis, 5 gram biji pala, 10 butir merica, dan gula secukupnya direbus denga 1.500 cc air hingga tersisa 600 cc. Lalu airnya diminum dan ubinya di makan.
5. Pegal linu
- 200 gram ubi jalar merah, 15 gram jahe merah, 10 gram jahe biasa, 5 butir cengkeh, 5 butir kapulaga, 1 jari kayu manis, 5 gram biji pala, 10 butir merica, dan gula secukupnya direbus denga 1.500 cc air hingga tersisa 600 cc. Lalu airnya diminum dan ubinya di makan.
6. Rabun senja
-Ubi jalar merah direbus kemudian umbinya dimakan.
7. Antioksidan
-Ubi jalar merah direbus kemudian umbinya dimakan
8. Antikangker
-Ubi jalar merah direbus kemudian umbinya dimakan
9. Antitumor
-Ubi jalar merah direbus kemudian umbinya dimakan
10.Menambah nafsu makan
-Daun ubi jalar diolah sesuai selera kemudian disantap, umbinyapun demikian.
11. Aterosklerosis atau timbunan lemak di dinding pembuluh darah
-Daun singkong diolah sesuai selera kemudian dikonsumsi..
12. Menurunkan kolesterol
-Daun singkong diolah sesuai selera kemudian dikonsumsi
13 Kencing Manis
- Rebus air 100 cc dicampurkan dengan 100 gram ubi jalar dicampur15 gram kulit labu bligo, dan 50 gram biji alpukat, rebus sampai air tersisa 500 cc. Lalu disaring dan diminum airnya, sedangkan ubinya dimakan.
14.Penyakit Kuning
-Rebus 1000 cc air yang dicampurkan dengan 200 gram ubi jalar merah, 30 gram daun serut atau mirten segar, dan madu secukupnya, direbus sampai air tersisa 500 cc. Ramuan disaring dan diminum dua kali sehari.
15. Keseleo dan Luka Memar
- Ubi jalar secukupnya dikeringkan dan ditumbuk hingga menjadi bubuk kemudian ditambahkan arak putih lalu oleskan pada tempat kaki yang sakit.
16. Eksim
- Ambil 250 sampai 300 gram ubi jalar merah kemudian diblender atau diparut, kemudian disaring dan airnya dioleskan pada bagian yang terkena eksim.
17. Bisul
- Ambil 100 sampai 200 gram ubi jalar putih kemudian diparut dan ditempelkan pada bagian tubuh yang sakit.
18. Herpes
- Ambil 100 gram daun ubi jalar kemudian bersihkan, setelah itu diparut lalu dioleskan pada bagian tubuh yang sakit.
19. Sakit Tenggorokan
- Sediakan 200 gram ubi jalar putih kemudiam dikeringkan lalu ditumbuk hingga menjadi bubuk. Bubuk tersebut kemudian diseduh dengan air panas dan diminum hangat-hangat.
20. Masuk Angin dan Perut Kembung
- Sediakan 200 gram ubi jalar merah, dicampur dengan 15 gram jahe dan1 jari kayu manis, 5 butir cengkeh, 5 butir kapulaga, dan gula merah secukupnya kemudian semua bahan- bahan tersebut dierebus dengan 1.000 cc air hingga tersisa 500 cc, lalu diminum airnya.
21. Antioksidan
- Rebus ubi jalar dan konsumsi sesering mungkin.
22. Menjaga kesehatan mata.
-Rebus ubi jalar dan konsumsi sesering mungkin.
Pandangan ilmuwan modern atau kedokteran dan ahli tumbuhan berkahsiat terhadap tumbuhan singkong
Menurut para ahli bahwa ubi jalar sangat cocok untuk dikembangkan karena banyak mengandung zat-zat yang berguna bagi kesehatan. Selain itu gizi yang terkandung didalamnya tidak boleh dipandang sebelah mata saja. Oleh karena kandungan yang dimilikinya maka suatu organisasi dari Amerika bernama CIAT (International Center for Tropical Agriculture) sangat respek terhadap ubi jalar, sehingga organisasi ini terus mengembangkan jenis- jenis ubi jalar yang lebih bernilai gizi jika dibandingkan dengan jenis lain. Tidak hanya di Amerika Serikat, ubi jalar telah diberdayakan juga di Korea. Ilmuan Korea telah mengembangkan varietas baru ubi jalar yang tahan hama.
BAB III PENUTUP
1. Simpulan
-Selain memiliki gizi yang cukup, ubi jalar juga mengandung zat- zat yang dapat dijadikan obat. Karena begitu banyak kandungan dari ubi jalar, maka banyak ilmuan yang menaruh perhatian pada ubi jalar.
2. Saran
- Para pembaca sebaiknya tidak memandang sebelah mata ubi jalar karena kandungannya tidak kalah dengan tumbuhan- tumbuhan lain.
- Para pembaca berusaha membudidayakan ubi jalar, karena banyak manfaatnya dan mudah cara pembudidayaannya.
SUMBER BACAAN
Berbagai macam varietas ketela rambat atau ubi jalar unggulan//http://bisnis.gepukfood.com/berbagai-macam-varietas-ketela-rambat-atau-ubi-jalar-unggulan.html//2008//06-April-2009.
Hakim, Nurhajati. 1988. Peningkatan produksi pangan di Sumatera Barat. Padang: universitas Andalas.
Iklim Ubi jalar// hhtp://pubs.acs.cgibin/sample.cgi/jafcau/2007/55/i18/pdf/jf070633y.pdf//2007//17- April- 2009.
Kandungan gizi ubi jalar merah//http://budiboga.blogspot.com/2006/07/kandungan-gizi-ubi-jalar-merah-vitamin.html// 2006// 06- Mei-2009.
Kertasapoetra, Ir. A.G. 1988. Teknologi budi daya tanaman pangan. Jakarta:Bina Aksara.
Khasiat Ubi Jalar//http://masenchipz.com/khasiat-ubi-jalar//2006// 06-Mei-2009
Khasiat ubi- jalar//2009//http://masenchipz.com/khasiat-ubi-jalar//06-Mei-2009
Manfaat khasiat ubi jalar//http://warnadunia.com/manfaat-khasiat-dan-kandungan-ubi-jalar//2009//06-April-2009
Manfaat ubi singkong bagi kesehatan jantung dan darah//2008//http://www.tipsmanfaat.com/manfaat-ubi-singkong-bagi-kesehatan-jantung-dan-darah.html//17 April 2009.
Manfaat ubi(singkong) dan daunnya//http://panggih15.multiply.com/journal/item/60//24 April 2009.
Ubi-Singkong sehatkan jantung dan darah//2008//http://ellapingz.blogspot.com/2008/10/ubi-singkong-sehatkan-jantung-darah.html//24 April 2009.
Ubi jalar//http://id.wikipedia.org/wiki/Ubi_jalar//2009//06-April-2009.
Rismunandar.1993. Hama tanaman pangan dan pembasmiannya.Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Rukmana, Ir. H. rahmat. 1997. Ubi jalar budi daya dan pascapanen. Yogyakarta:Kanisius.
Sariumbi tepung ubi jalarberkhasiat//http://www.detikfood.com/index.php/detik.read/tahun/2006/bulan/01/tgl/02/time/160135/idnews/510398/idkanal/29//2006//06-April-2009.
.
Labels: -Jalaa'u Qolbun-
Khasiat ubi jalar
Langganan:
Postingan (Atom)